Rasanya secara umum kita harus akui bahwa tidak ada orang yang mau bertemu dengan masalah. Bahkan secara natural manusia cenderung menghindari masalah. Manusia merasa aman di zona nyaman.
Sayangnya hidup tidak hanya berjalan lurus kedepan. Terkadang kita akan bertemu tikungan tajam, jalan yang menanjak dan menurun. Tak jarang kita berhadapan dengan jurang yang dalam. Bahkan ketika berada ditikungan pun jalan nya tidak mulus, kerikil tajam sering memperlambat langkah kita. Tidak sekali kita berjumpa dengan batu besar yang seolah menutup jalan kita.
Demikian lah perjalanan menuju sukses. Tidak mudah diraih namun bukan tidak mungkin. Berbagai persoalan bisa datang silih berganti. Bisa jadi persoalan satu belum terselesaikan, persoalan lain sudah menghampiri. Perlu sikap dan respon yang tepat agar masalah dapat terselesaikan (solving problem).
Perlu dipahami bahwa masalah yang didiamkan saja akan berpotensi suatu saat akan justru merusak tujuan yang hendak dicapai bahkan bisa membuat pihak lain tidak percaya. Akan tetapi solving problem bukan berarti pula menghindar atau meniadakan masalah. Solving Problem adalah suatu upaya yang konsisten dan kreatif mencari penyelesaian atas masalah yang terjadi.
Untuk itu dibutuhkan sikap dan mental yang kuat untuk menjadi seorang Problem Solver.
Sejatinya kehadiran kita sesuai dengan posisi kita masing-masing harus menjadi Problem Solver dan bukan sebaliknya atau Problem Sources.
Seorang Problem Solver secara khusus ia adalah sosok yang tidak mudah reaktif ketika ada hal-hal tidak ideal terjadi. Namun fokus utama nya adalah bagaimana mencari jalan keluar dan siap serta bersedia menanggung segala resiko terbaik dan terburuk yang mungkin akan terjadi. Jika satu rencana penyelesaian tidak berhasil maka seorang problem solver akan terdorong untuk berusaha keras.
Tentu saja menjadi problem solver bisa dilakukan siapa saja, dimulai dengan kemampuan melihat segala sesuatu dari sisi yang positif, sehingga bisa lebih mudah memahami kondisi yang ada serta akar permasalahan sesungguhnya tanpa mencari kambing hitam. Lalu bisa membuat analisa dari masalah yang terjadi, dan mulai membuat perencanaan dalam perbaikan serta senantiasa belajar memperbaiki diri dari waktu ke waktu.
Dengan demikian seorang problem solver tentu akan selalu dibutuhkan dalam bidang apapun. Dan siapapun kita seharusnya bisa mengambil peran tersebut dengan memiliki sikap positif yang memandang segala hal bahkan yang terburuk sekalipun sebagai sebuah peluang yang mendorong cara berfikir kreatif dalam mencari berbagai jalan keluar untuk menyelesaikan masalah dan berani berinisiatif menyampaikan ide untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang tentu saja bisa menjawab persoalan secara efektif.
Karakter adalah respon yang benar.
Always right response
Saat situasi tidak benar, kita tetap berespon benar.
Saat orang lain tidak benar, kita tetap berespon benar.
Comments