Hidup tidak hanya berisi kemudahan, didalamnya juga terdapat tantangan. Tantangan itu bisa berupa kesulitan, atau bahkan krisis. Dan sesungguhnya didalam setiap krisis selalu ada kesempatan didalamnya. Kesempatan untuk lebih berkembang dan maju. Pertanyaan besarnya adalah apakah Krisis dapat diprediksi ?
Krisis bisa saja tidak terprediksi tetapi jika kita pahami pola atau siklus kehidupan maka krisis bisa kita prediksi sehingga membuat planning wayout jika krisis terjadi dan krisis yang bisa diantisipasi adalah krisis yang terukur dan bisa direspon dengan benar.
Harus dipahami bahwa prediksi yang salah akan mengakibatkan ukuran yang salah dan tindakan yang salah serta antisipasi yang salah dengan belajar bagaimana memprediksi yang benar dan merespon dengan benar, maka kita akan mampu menangani krisis yang tak terprediksi.
Hal - hal yang harus dipelajari adalah Kemampuan untuk mengukur dengan tepat resiko yang akan dihadapi. Seseorang perlu belajar untuk bisa mengukur resiko dengan mengumpulkan data, informasi sebanyak mungkin mengenai tujuan yang akan dicapai sehingga bisa mengembangkan prediksi yang terbaik dan terburuk. Dengan data, informasi serta pengalaman yang ada maka seseorang fokus melihat adanya kesempatan yang seimbang dengan resiko dan akan semakin kuat jika itu semua dipadu dengan intuisi yang tajam. Intuisi yang tajam bisa didapatkan jika seseorang mau belajar dari setiap pengalaman yang ada. Intuisi dan analisa secara matematis adalah respon benar untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi.
Ada banyak hal positif yang didapat jika kita Mampu mengatasi resiko yang tak terduga diantaranya, mental kuat akan terbentuk, lebih tabah dalam menghadapi tantangan, kemudian tingkat kerugian bisa diturunkan sehingga resiko terburuk bisa diminimalkan, keputusan yang dibuat sebagai langkah antisipatif jadi lebih akurat, intuisi pun terasah lebih tajam, serta bisa menolong orang lain dengan demikian terjadi keseimbangan antara resiko dan kesempatan. Tentu saja ini memberi peluang bisa meraih profit meski dalam situasi yang dianggap sebagai krisis.
Lalu bagaimana bisa memiliki kemampuan tersebut? Dibutuhkan kemauan melatih hal tersebut setiap waktu dengan selalu berfikir antisipatif bahkan dari hal-hal kecil dan membiasakan diri menghadapi situasi yang tidak terukur. Belajar menghitung resiko melalui BOS dan jalin komunikasi dengan orang yang tepat untuk membantu mengkonfirmasi informasi atau keputusan yang akan dibuat.
Namun harus diakui ada banyak kemampuan untuk bisa mengukur atau mengantisipasi resiko tidak akan terwujud karena ada banyak penghalang yang sangat mungkin menghambat seperti Trauma masa lalu yang cenderung membuat seseorang jadi takut dalam melakukan apapun, selain itu asumsi negatif dan persepsi yang salah bisa membuat seseorang membuat analisa yang kacau sehingga keputusan dan tindakan pun berpotensi salah dan merugikan. Tak hanya itu sikap naif, acuh, selalu mencari kambing hitam dan tidak mau belajar mengambil hikmah akan menjadi penghalang bagi seseorang untuk bisa memprediksi resiko.
Hidup adalah sebuah kombinasi yang apik. Kecerdasan bisa menghitung resiko, kecerdikan bisa melihat jalan keluar, ketulusan akan memperkuat kemenangan. Oleh karena itu jadilah cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Dan perlu jadi renungan kita bahwa sesungguhnya Kesengsaraan akan menimbulkan ketekunan dan tahan uji yang pada akhirnya akan menghasilkan pengharapan. Jika disimpulkan analisa yang kuat merupakan paduan antara intuisi ditambah logika dan konfirmasi plus respon yang benar.
Karakter adalah respon yang benar.
Always right response
Saat situasi tidak benar, kita tetap berespon benar.
Saat orang lain tidak benar, kita tetap berespon benar.
Comentarios